Dandhy Dwi Laksono Bagi Tips Membuat Video Dokumenter di Festival Media AJI

SOLO – Seratusan peserta mengikuti Seminar Video Jurnalism dan Pemutaran Film Dokumenter Jaminan Sosial di Indonesia di ruang pameran lantai I Festival Media 2017 di Kota Solo, Jumat (24/11/2017) pagi. Dalam seminar ini mendatangkan wartawan sekaligus video jurnalis, Dandhy Dwi Laksono.

Dalam acara yang diselenggarakan pada hari kedua Festival Media yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen itu, Dandhy berbincang mengenai video journalism. Selain itu, dia juga memutarkan film documenter yang merupakan karyanya yaitu Samin vs Semen dan video jurnalis tentang petualangannya mengelilingi Indonesia selama satu tahun yang dinamai dengan Ekspedisi Biru.

Dandhy menceritakan dalam ekspedisi biru yang dilakukannya, dia membawa lima kamera dengan 18 baterai. Selama melakukan peliputan di pelosok Nusantara itu, Dandhy hanya menggunakan dua kamera sedangkan yang lainnya untuk cadangan.

“Jika tiga hari ga ada listri dan baterai kamera habis, kita menggunakan handycam. Jika lima hari tidak mnemukan listrik menggunakan kamera go pro. Jika 8 hari tidak menemukan listrik, maka menggunakan HP. Dan jika lebih dari 8 hari tidak menemukan listrik, maka kita turun,” terang dia.

Menjadi jurnalis video, kata dia, bukan hanya soal metode saja melainkan juga topik yang harus diulas harus relevan. Selain itu, dokumentasi yang dibuat juga harus berdampak pada kehidupan social masyarakat.

Dalam pembuatan video documenter tidak hanya menguasai kamera saja, tetapi juga diharuskan untuk paham suara-suara alam yang ada di lokasi yang dijadikan obyek.

Dandhy juga menuturkan selain kamera, memory card juga menjadi hal yang penting saat membuat video documenter. Menurut dia, ketika menggunakan memory yang kapasitasnya kecil tidak akan maksimal dalam pengambilan gambar. “Dalam pembuatan video documenter editing merupakan hal yang penting. Kalau film fiksi tidak membutuhkan banyak memory, tetapi kalau film documenter membutuhkan banyak,” terang dia.

Saat membuat film documenter, kata Dandhy, harus menjaga kontak mata dengan narasumber dan tidak boleh terlalu fokus dengan kamera. Dalam membuat film documenter juga harus disiapkan dokumen short list dan dokumen transkip.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *